Mama…
Kian pergimu tanpa kata
Masih berdarah mata ini
Mencarimu…
Mengintaimu…
Biar segaris senyum
Aku kempunan membalas senyummu
Mama…
kucari gengaman tanganmu
memimpin tanganku
menahan ombak di tasik idaman
yang mengganas
memukul dan menghakis
istana pasir yang kubena
Mama…
Tiap siang kucari wajahmu
Kala malam ku intai dirimu
Bimbing aku…
Bantu aku…
Aku bergelut dengan bayang hitam…
Mama…
Dimanakah Mama…
Aku perlu ungkapan azimatmu
Mama…
Aku kah yang menangis…?
Aku kah yang unjaran…?
Atau akukah yang merinduimu…?
Tidak… bukan aku…
Kami semua yang menangis Mama…
Kami semua Unjaran… dan meriniduimu Mama…
Dan aku tetap kempunan membalas senyumanmu Mama…
Tiada ulasan:
Catat Ulasan